Analisis Tugas
Disusun oleh:
Ariq Naufal Ik Putra 21114638
Muhamad Fahri Ramdani 26114921
Yunus 2C114592
BAB
VIII
ANALISIS
TUGAS
8.1
Pendahuluan
Analisis tugas (task
analysis)merupakan sesuatu yang sangat penting dalam pembahasan interaksi
manusia dan computer karena berkonsentrasi pada performance kerja. Tujuan dari
bab ini adalah menyediakan dan megilustrasikan konsep dasar analisis
tugas.Analisis tugas adalah suatu metode untuk menganalisi pekerjaan manusia,
hal-hal yang mereka kenai tindakan, dan hal-hal yang perlu mereka ketahui.
Keluaran dari analisis ini adalah perincian dari tugas yang dilakukan manusia
yang dilakukan untuk menyelesaikan tugas manusia.
Analisis tugas tidak pernah
selesai sehingga tidak boleh digunakan sebagai satu-satunya penentu gaya dan
struktur antarmuka. Tetapi bagaimana analisis tugas yang baik dan mudah
dipahami akan mempermudah antarmuka yan
gmampu mendukung cara kerja yang diinginkan manusia.Analsisi diperluakan untuk
memasukan elemen manusia secara langsung pada perancangan secara sistematis dan
terbuka sehingga dapat diperiksa dengan teliti. Elemen manusai harus dioptimasi
dan potensi kealahan harus diminimasi.
Istilah-istilah
dalam analisis tugas:
·
Sasaran (Eksternal task)adalah kondisi
aiatem yang ingi dicapai manusia.
·
Tugas (Internal task) adalah himpunana
terstruktur dari aktivitas yang dibutuhkan, digunakan atau dipercayai sebagai
hal penting untuk mencapai sasaran dengan menggunakan perangkat tertentu.
·
Aksi (action) adalah tugas yang tidak
mengandung pemecahan persoalan atau komponen struktur kendali.
·
Rencana (Method) terdiri atas sejumlah
tugas atau aksi yang disusun dalam suatu urutan.
Analisis
tugas digunakan untuk:
1. Manual pengajaran
a.
Mengajarkan
cara melakukan task.
b.
Menyusun
manual atau materi ajar.
c.
Membantu
user menjelaskan sistem ke orang lain.
2. Menangkap kebutuhan dan merancang
sistem
a.
Memandu
perancangan sistem baru
b.
Membantu
perancangn dalam memilih, model internal untuk sistem yang dengan harapan user.
c.
Meramalkan
penggunaan sistembar
3. Merancang antarmuka detail
a.
Mengklasifikasi
tugas atau objek yang digunakan dalam perancangan menu.
b.
Menghubungka
antara objek dengan aksi(OOP).
Contoh
analisa: tugas dalam rangka membersihkan rumah:
1. Ambil penghisap debu.
2. Tancapkan penghisap debu ke alat
penghubung listrik.
3. Bersikan ruangan.
4. Jika kotak debu telah penuh,
kosongkan.
5. Pasang kembali penghisap debu dan
segala peralatan pembantunya.
User
yang menggunakan perlengkapan ini harus mengetahui tentang
1. Penghisap debu.
2. Alat-alat pembantu (koneksi
listrik).
3. Kotak debu.
4. Lemari.
5. Ruangan dan lain sebagainya.
8.2
Teknik Analisis Tugas
Teknik
analisis tugas dibagi menjadi 3 bagian, antara lain:
1. Dekomposisi tugas.
2. Analisi berbasis pengetahuan.
3. Teknik berbasis relasi entitas.
Perbedaan antara teknik analisi
tugas dan teknik yang lain adalha bahwa teknik analisis memiliki ruang lingkup
yang luas. Selain meliputi tugas-tugas yang melibatkan penggunaan komputer,
analisi juga memodelkan aspek-aspek dunia nyaa baik yang menjadi bagian maupun
tidak menjadi bagian system computer. Dengan demikian sama dengan teknik lain
yang melakukan analisi terhadap system, analis juga tidak hanya pada aktivitas
yang menggunakan computer.Bedanya dengan teknik-teknik yang lain analisi tugas
dikhususkan untuk mengenali kepentingan user.
Kognitif berorientasi tujuan
bertujuan untuk memahami proses kognitif internal saa seseorang melakuakn suatu
tugas tertentu sedangkan analisis tugas cenderng mengamati perilaku yang
terlihat pada user.
8.2.1
Dekomposisi Tugas
Dekomposisi tugas memisahkan
tugas kedalam urutan sub-tugas bertujuan untuk menjalankan aksi yang dilakukan
manusia, menstrukturkan tugas di dalam hierarki sub=tugas dan menjelaskan
urutan dari sub-tugas.
HTA adalah metode yang ekonomis
dlam pengumpulan dan pengorganisasian informasi karena analisis hanya perlu
mengembangkan bagian ari hierarki yang dibutuhkan. Struktur hierarki HTA
memungkinkan analis memfokuskan diri pada aspek penting task dalam konteks
keseluruhan task. HTA menyediakan konteks dimana pendekatan spesifik analis
tugas yang lain dapat digunakan untuk menghasilan dampak yang lebih besar. HTA
bagus dikembangkan sebagai kolaborasi antara analisi tugas dengan orang yang terlibat operasi. Kerugian
dari HT adalah bahwa analis perlu mengembangkan pengukuran keterampilan untuk
menganalisis tugas secara efektif.
Bukanlah prosedur yang sederhana
yang dapat diterapkan secara tepat keterampilan tersebut dapat diperoleh dengan
cepat melalui latihan.
Fokus
analisi hierarki tugas(Hierarchical Task Analysis –HTA) adalahh penggunaan teks
diagram untuk menunjukan hierarki dan perencanaan untuk menjelaskan urutan.
Deskripsi
tekstual HTA dalam rangka membersihkan rumah:
1. Keluarkan penghisap debu
2. Sesuaikan semua alat yang yang
harus ditancapkan
3. Bersihkan ruangan
3.1 Bersihkan ruang utama
3.2 Bersihkan ruang tamu
3.3 Bersihkan kamar tidur
4. Jika kotak debunya sudah penuh,
kosongkan
5. Letakan penghisap debunya dan
segala peralatan pembantunya
Perencanaan
Rencana 0: Kerjakan 1-2-3-5 dalam
urutan
Ketika kotak debu penuh, kerjakan 4
Rencana 3: kerjakan sembarang
dari 3.1-3.2 atau 3.3 dalam sembarang order tergantung pada ruang mana yang
butuh dibersihkan.
Untuk
membangkitkan hierarki tugas, yang perlu dilakukan adalah
1. Dapatkan daftar semua tugas.
2. Kelompokan tugas kealam level tugas
yang lebih tinggi.
3. Dekomposisi level tugas terendah
lebih lanjut.
4. Aturan pemberhentian (Stopping
rules) bagaimana kita tahu kapan kita berhenti?
a.
Apakah
“Kosongkn kotak debu)
b.
Tujuan
perluas hanya pada tugas yang relevan
c.
Biaya
kesalahan berhenti jika P C
P X C rule:
P =probability (kemungkinan)adanya
kesalahan.
C =cost (biaya) dari kesalahan.
If
P X Cadalah kemungkinan then berhenti sekarang.
d.
Aksi
motor: level terendah yang pantas.
Analisis
hierarki tugas merupakan suatu tata bahasa untuk menjelaskan urutan-urutan
tugas yang dilakukan dengan menguraikan
kalimat ke bentuk huruf-huruf, kata benda, kelompok kata benda dan lain
sebagainya.
Urutan
scenario penggunaan analisis hierarki tugas:
Turunan
harga diatas juga sering disebut sebagai pengalusan deskripsi dari HTA awal ke
HTA selanjutnya. Ada beberapa heuristic, seperti
1. Aksi pasangan: seperti ketika gas
dihidupkan.
2. Restruktur: pembangkitan tugas
“membuat teh”.
3. Keseimbangan: menuangkan teh.
Lebih sederhana dari pada membuat teh.
4. Generalisasi:
membuat satu cangkir atau lebih.
Jenis
perencanaan
1. Urutan tetap: contoh:
1.1-1.2-1.3.
2. Tugas opsional: contoh: jika
cangkir penuh 2.
3. Menunggu kejadian tertentu: Jika
teko medidih 1.4.
4. Cycle: Kerjakan 5.1-5.2 jika
cangkir masih kosong
1. Time sharing: kerjakan 1 pada
waktu yang bersamaan.
2. Pilihan: kerjakan sembarang
3.1-3.2 atau 3.3 dalam urutan sembarang.
3. Pencampuran: kebanyakan suatu
rencana meliputi hal-hal diatas.
Jika
suatu aktifitas tugas berada dalam posisi tunggu maka aktivitas itu
dikatakan”sibuk” karena tidak ada aktivitas lain . Sibuk diasumsikan jika tugas
yang direncanakan adalah satu tugas. Jika tugas yang dikerjakan lebih dari
satu, bisa jadi, waktu sibuk, bisa digunakan untuk aktifitas lain.
8.2.2
Analisis Berbasis Pengetahuan
Analisis
berbasis pengtahuan dimulai dengan mendaftar semua objek dan aksi yang terlibat
dalam tugas dan kemudian membangun taksonominya. Tujuannya adalah untuk
memahami pengetahuan (knowledge) yang dibutuhkan untuk melaksankan tugas yang
dapat untuk mebuat materi pengajaran dan jumlah pengetahuan pada tugas yang
berbeda.
Contoh
pembuatan taksonomi kendali motor :
Motor
controls
Steering steering wheel,
indicators
Engine/speed
Direct
ignition, accelator, foot brake
Gearing
clutch, gear stick
Lights
External
head lights, hazard lights
Internal
courstey light
Wash/wipe
Wipers front wipers, rear wipers
Washers
front washers, rear washers
Heating temperatre control,
air direction,
Fan, rear screen heater
Parking hand brake, door
locl
Radio numerous!
Apakah
contoh sudah baik? Pertimbangannya dlah bagaimana membuat hierarkinya dan
bagaiamna menggunakannya. Prosedur
terbaik adlah dengan mendftar semua item sebisa mungkin dan kemudian memilih
mana yang diperluakn dan mana yang tidak diperlukan sehingga harus dihapus, dan
setela itu dikelompokan je dalam objek yang’mirip’.
Ada
3 taksonomi, yaitu:
1. XOR = taksonomi normal: objek ada
dalam satu-satunya cabang atau sebuah objek hanya merupakan bagian dari satu
kategori.
2. AND – objek harus ada pada
keduanya: digunakan jika suatu objek terdiri dari beberapa kategori untuk
merepsentasika klasifikasi jamak.
3. OR- kasus terlemah: Dapat saja
pada satu, banyak atau tak ada cabang, digunakan jika objek merupakan bagian
dari sautu atau lebih kategori.
Contoh
dari tiga tipe notasi tersebut seperti dibawah ini
Wash/wipe AND
Fuction XOR
Wipe front
wipers, rear wipers
Wash front
wishers, rear washers position XOR
Front front wipers, front washers
Rear
rear wipers, rear washers
TAKD
mempunyai aturan keunikan (uniquerule) yang menuntut TDH yang lengkap dapat
membedakan dua objek yang spesifik. TAKD mensyaratkan agar hierarki ini diubah
hingga semua peralatan dapat dibedakan antara satu dengan yang lain. Aturan
keunikan tidak selalu harus dipenuhi secara kaku. Terutama pada hierrki
sederhana yang tidak terlalu kompleks, yang mengandung percabangan AND/OR/XOR.
Secar a umum aturan keunikan ini lebih berfungsi sebagai pengecek informasi
apakah suau objek dapat dibedakan dengan yang lain. Pembuatan taksonomi (TDH)
sederhana untuk aksi serupa yang dilakukan terhadap objek.
Ada
perbedaan taksonomi aksi dengan analisis hierarki tugas (HTA) .Taksonomi aksi
lebih menekankan pada pegklasifikasian menurut karakteristik yang umum.
Taksonomi aksi dapat digunakna untuk menghasilkan deskripsi generic dari tugas
sderhana.
8.2.3
Teknik Berbasis Relasi Entitas
Biasanya
berorientasi dengan basisi data pada model database entitas, mewakili sistem
contoj tabel dan atribut pada nalisis tugas, menekankan pada objek. Aksi dan
hubungan diantaranya, mirip dengan analisis berbagai objek tetapi
mengikut-sertakan entitas non-komputer dan penekanan pada pemahaman domain,
bukan implementasi.
Seperti
halnya pendekatan berbasis pengetahuan, pada teknik ini juga dilakukan
pengklasifikasian (cataloguing) dan pengujian (examination) pada objek dan
aksi, namun lebih dititik-beratkan pada relasi antara aksi dan objek dari pada
kemiripannya.
8.2.3.1 Objek
Objek di
bagi menjadi 3 grup
1.Objek kongkret: sesuatu yang
sedrrhana :cangkir kopi,blender
2.Aktor: memasak ,makan malam
3.Objek komposit : staff dapur,resep
Objek
memiliki attribute seperti blender mempunyai status on/off.Attribut tidak perlu
lengkap secara komputasional.
8.2.3.2 Aksi
Aksi
mengubah kondisi sesuatu (patient) menggunakan sesuatu (instrument) dan di
lakukan oleh seseorang(agent).
1.
Agent : yang melakukan aksi
2.
Patient
: yang di ubah oleh aksi
3.
Instrument
: digunakan dalam melakukan aksi
Contoh
E/R objek dan aksi sebagai berikut :
objek chefhuman
actor
action
C1 : Memberi tahu Michael
membuatfairy cake
Objek Michaelhuman actor
Actions
M1: mencampur semua resep
M2: Meletakan campuran
resep di oven
M3: Meletakan cake di
meja
8.2.3.4 Kejadian
Event(kejadian) adalah saat
sesuatu berlangsung atau terjadi
1.Kinerja aksi : sam memanen wortel
2. Kejadian spontan: biji labu
berkecambah’dan ‘kelambaban turun di bawah 25%
3. Kejadian berdasar waktu : pada
tengah malam
8.2.3.4 Hubungan
Hubungan(Relationship)
merupakan suatu hubungan antara objek
aksi dan kejadian relasi antara komponen-komponen tersebut adalah
sebagai komponenya
8.3
Sumber Informasi dan Pengumpula Data
Analisa tugas memungkinkan kita membuat suatu struktur
data mengenai tugas dan hasilnya akan baik jika didukung oleh sumber data yang
baik pula.Proses analisa data tidak semata-mata mengumpukan, menganalisa,
mengorganisasikan data dan mempresentasikan hasil, namun kadangkala kita harus
kembali melihat sumber data tersebut dengan pertanyaan dan cara pandang yang
baru.
Pada praktiknya keterbatasan waktu dan biaya menyebabkan
seorang analisa berusaha mengumpulkan data yang relevan secepat dan seekonomis
mungkin.Bahkan, jika dimungkinkan, seorang analisa harus dapat memaksimumkan
penggunaan sumber informasi murah. Berikut ini aldalah beberapa sumber
informasi yang dapat dipergunakan untuk membuat analisa tugas:
1.
Dokumentasi:
Sumber
data yang mudah didapat adalah dokumentasi yang ad di orgnaisasi, seperti buku
manual, buku intruksi, materi training dan sebagainya. Terdapat du bentuk
manual.
a. Manual
dan dokumentasi: prosedur manual dengan melakukan deskripsi HTA, berguna
untuk pemula ekstrim atau jika domain
terlalu sulit dan diasumsikan semua tugas telah diketahui.
b. Manual
konseptual: Pengetahuan atau analisa berbasis entitias/relasi dan bagus untuk
tugas yang open ended.
2.
Observasi:
Observasi
langsung baik secara formal maupu informal perlu dilakukan jika seorang analisa
ingin mengetahui kondis dari pengerjaan tugas.Observasi dapat di lakukan di
lapangan atau dalam sebuah laboratorium. Jika observasi dilakukan dilapangan
maka analisis akan mengetahui kondisi yang sebenarnya dari proses pengerjaan
tugas. Sebaliknya, pada observasi yang dilakukan di laboratorium, analisis dapat lebih mengendalikan lingkugan dan pada
umumnya tersedia fasilitas yang lebih baik.
3.
Wawancara:
Bertaya
seorang yang ahli pada bidang tugas yang akan dianalisis sering merupakan cara
yang cepat untuk mendpatkan informasi mengenai suatu tugas. Ahli tersebut bias
saja manager, supervisor, atau staf yang memang mnegrjakan tugas tersebut.
Wawancara kepada ahli sebaiknya dilakukan setelah observasi.
4.
Analisis
Awal: Setelah data diperoleh dari beberapa sumber seperti
buku manual, observasi maupun wawancara, maka anaslisis detail dengan berbagai
metode itu dapat dimulai dilakukan. Untuk tahap awal dilakukan dengan mndaftar
objek dan aksi dasar. Cara mudah yang dapat ditempuh adalah dengan menelusuri
dokumen-dokumen yang ada dan mencari kata benda yang akan menjadi objek serta
kata kerja yang akan menjadi aksi.
5.
Pengurutan
dan Klasifikasi: Ada beberapa teknik untuk membuat
klasifikasi dan pengurutan entri berdasarkan beberapa atribut. Beberapa
analisis melakukan pengurutan dan klasifikasi sendiri namun ada juga yang
dibantu oleh ahli berdasarkan bidang analisis.
8.4 Penggunaan Hasil Analisis Tugas
Output
analisa tugas adalah bentuk perincian dari tugas yang dilakukan orang, teknik
yang mereka gunakan, alat yang digunakan serta rencana dan urutan aksi untuk
melaksanakan tugas tersebut. Berikut ini adalah contoh tiga jenis pengunaan
output analisis tugas, yaitu:
1. Manual dan Pengajaran:
Struktur hierarki yang dimiliki oleh HTA (hierarchical task analysis) dapat
digunakan untuk menyusun manual atau bahan pengajaran. Bentuk “how to do” yang
ada dapat digunakan sebagai bahan pelatihan tingkat dasar. Sedangkan untuk
pelatihan yang lebih mahir (advanced) memerlukan struktur konseptual yang lebih
baik, seperti teknik berbasis pengetahuan (knowledge
based technique).
2. Pendefinisian Kebutuhan dan
Perancangan Sistem: Analisis tugas sesungguhnya bukan alat
untuk mendefinisikan kebutuhan sistem baru atau sistem yang direncanakan karena
dilakukan berdasarkan sistem yang seharusnya sudah ada dan analisis tugas juga
menyertakan elemen-elemen yang bukan merupakan bagian sistem. Analisis tugas
terhadap sistem yang sudah ada akan membantu pendefinisian kebutuhan dalam dua
hal, yaitu:
a. Objek
dan tugas apa saja yang ada di sistem lama yang akan diakomodasi di sistem
baru.
b. Fitur
apa yang akan diperbarui, apakah akan mengotomasi seluruh tugas atau fungsi
atau tugas spesifik tertentu.
Pada
perancangan di tngkat yang lebih tinggi, analisis tugas dapat membantu
perancangan menentukan model internal sistem yang sesuai dengan keinginan user.
Analisis tugas juga dapat dipergunakan untuk meramalkan penggunaan sistem.
Komentar
Posting Komentar