Manajemen Proyek dan Resiko
1. Profesi dan Sertifikasi Manajemen Proyek.
Profesi adalah suatu jurusan yang memerlukan pendidikAn dan latihan serta melibatkan kecakapan
intelektual. Banyak profesi dimasyarakat yang telah diakui secara formal, seperti akuntan,
ekonom, dokter, pengacara, insinyur, dan lain-lain. Profesi tersebut dibedakan satu dengan yang lain atas
dasar macam pendidikan dan penguasaan disiplin ilmu dan latihan yang telah
ditempuh dan diselesaikan sebelum memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sifat
pelayanan profesi bervariasi. Dokter atau pengacara mempunyai kontak langsung
dengan pelanggan, sedangkan insinyur atau ekonom umumnya digaji oleh badan atau
perusahaan tempat mereka bekerja. Langkah penting untuk mendapat pengakuan masyarakat atas
profesi adalah memiliki “lisensi”
oleh otoritas atau badan resmi yang dibentuk untuk maksud tersebut. Maksud
adanya lisensi ini memberi tanda bahwa pemegangnya telah kompeten dalam
bidangnya. Dengan bertambah besarnya macam jasa dan produk yang
dihasilkan oleh perkembangan dunia modern, tumbuh kecenderungan yang bertambah
besar akan perlindungan terhadap pemakai jasa dan konsumen yang menyebabkan
kompetisi, maka beberapa kalangan perkumpulan profesi telah memperkenalkan ide
sertifikat sebagai salah satu jalan untuk melindungi pemakai jasa dan juga
mengakui pemilik profesi.
Sertifikat umumnya dikeluarkan dan diadministrasikan oleh perkumpulan profesi yang bersangkutan atau badan pemerintah yang berwenang, setelah memenuhi berbagai macam persyaratan seperti pendidikan, pengalaman dan ujian. Umumnya masyarakat pemakai layanan tersebut menilai dan menerima status profesi dengan melihat sertifikat yang dimilikinya dari lembaga yang berwenang sebagai tanda pengakuan formal. Bila dikaji sifat dan “magnitude” peranan serta kontribusi MP dalam mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, misalnya produk atau instalasi hasil kegiatan proyek suatu kegiatan yang berkompetisi ragam dan jumlahnya semakin meningkat sesuai dengan dimensi dan kecangihan produk yang diinginkan, maka wajarlah kalau profesi MP dikodefikasi, distandarisasi dan disertifikasi sebagaimana profesi lain tersebut di atas.
2.
yang
Mempengaruhi dalam Membantu dan Memperburuk Proyek.
Proyek lebih mungkin untuk berhasil ketika Project Manager mempengaruhi orang menggunakan Keahliandan tantangan pekerjaan. Proyek lebih mungkin untuk gagal ketika Project Manager terlalu bergantung pada Kewenangan, Uang, dan Hukuman. Improving Effectiveness-Covey’s7Habits 7 kebiasaan Covey’s untuk meningkatkan efektifitas proyek :
Proyek lebih mungkin untuk berhasil ketika Project Manager mempengaruhi orang menggunakan Keahliandan tantangan pekerjaan. Proyek lebih mungkin untuk gagal ketika Project Manager terlalu bergantung pada Kewenangan, Uang, dan Hukuman. Improving Effectiveness-Covey’s7Habits 7 kebiasaan Covey’s untuk meningkatkan efektifitas proyek :
- Jadilah proaktif.
- Mulailah dengan akhir dalam pikiran.
- Masukanhalpertama yang pertama.
- Pikirkan menang / menang.
- Carilah pertama untuk memahami, maka harus dipahami.
- Bersinergi.
- Mengasah melihat
3.Proses proyek Communication Management
Komunikasi Proyek Manajemen Pengetahuan daerah menyediakan link penting antara orang, gagasan,dan informasi pada semua tahap dalam siklus hidup proyek. Manajer proyek harus menghabiskan sekitar 90% dari waktu mereka berkomunikasi. Proses formal membantu dalam pengambilan keputusan dan membantu untuk mencapai proyek yang sukses.
Proses Manajemen Komunikasi Proyek adalah:
Perencanaan Komunikasi
Komunikasi perencanaan adalah proses memastikan kebutuhan informasi dan komunikasi stakeholder proyek. Proses ini biasanya terjadi sebagai bagian dari Grup Proses Perencanaan.
Distribusi Informasi
Distribusi Informasi
adalah proses meyakinkan para stakeholder proyek memiliki informasi yang
dibutuhkan tersedia secara tepat waktu. Proses ini terjadi di seluruh Grup
Proses Pelaksana.
Pelaporan
kinerja
Pelaporan Kinerja adalah proses mengumpulkan dan mendistribusikan informasi proyek kinerja termasuk pelaporan status, pengukuran kemajuan, dan peramalan. Proses ini terjadi dalam Monitoring dan Pengendalian Proses Grup.
Pelaporan Kinerja adalah proses mengumpulkan dan mendistribusikan informasi proyek kinerja termasuk pelaporan status, pengukuran kemajuan, dan peramalan. Proses ini terjadi dalam Monitoring dan Pengendalian Proses Grup.
Mengelola Stakeholder
Mengelola
Stakeholder terjadi dalam Monitoring dan Pengendalian Proses
Grup. Mengelola stakeholder berkaitan dengan memuaskan kebutuhan para
stakeholder proyek dan menyelesaikan setiap isu yang diangkat oleh stakeholder
proyek.
Ini adalah ide yang baik untuk mengingat bahwa kegiatan dan tanggung jawab dalam proses di atas akan tergantung pada proyek di tangan. Sebuah proyek yang lebih kecil jelas tidak akan memiliki standar komunikasi yang sama sebagai proyek yang lebihbesar. Titik penting adalah bahwa semua komunikasi harus efektif, akurat, dan perhatian dari persyaratan proyek. Proses proyek komunikasi menyediakan metodologi untuk berhasil menerapkan strategi comunikasi proyek Anda. Selain meyakinkan stakeholder informasi dan terlibat dalam proyek. Perencanaan komunikasi atau communication plan yang terdapat pada proyek Magna Building ini dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan eksternal.Untuk komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek ini antara lain komunikasi kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak terkait lainnya seperti penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi eksternal yang digunakan antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan lain-lain. Untuk komunikasi internal dilakukan kepada anggota yang terdapat dalam organisasi proyek. Bentuk komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah formal atau tidak formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal dilakukan melalui rapat dan laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak formal dilakukan dengan memo serta media telekomunikasi elektronik seperti handphone (telepon genggam) dan email (surat elektronik).
Bentuk komunikasi internal yang kedua adalah tertulis atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk komunikasi tertulis dapat berupa memo atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk komunikasi tidak tertulis adalah bentuk komunikasi yang langsung dilakukan kepada pihak terkait (tatapmuka) tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk komunikasi internal yang ketiga adalah komunikasi dilakukan secara vertical atau horizontal. Untuk komunikasi vertical merupakan instruksi seperti komunikasi project manager (PM) kepada site manager (SM), sedangkan untuk komunikasi horizontal merupakan koordinasi seperti komunikasi quality control (QC) dengan safety officer.
Ini adalah ide yang baik untuk mengingat bahwa kegiatan dan tanggung jawab dalam proses di atas akan tergantung pada proyek di tangan. Sebuah proyek yang lebih kecil jelas tidak akan memiliki standar komunikasi yang sama sebagai proyek yang lebihbesar. Titik penting adalah bahwa semua komunikasi harus efektif, akurat, dan perhatian dari persyaratan proyek. Proses proyek komunikasi menyediakan metodologi untuk berhasil menerapkan strategi comunikasi proyek Anda. Selain meyakinkan stakeholder informasi dan terlibat dalam proyek. Perencanaan komunikasi atau communication plan yang terdapat pada proyek Magna Building ini dibagi menjadi dua yaitu secara internal dan eksternal.Untuk komunikasi eksternal dilakukan kepada stakeholder pada proyek ini antara lain komunikasi kepada owner, subkontraktor, supplier, serta pihak terkait lainnya seperti penduduk sekitar lokasi proyek. Bentuk komunikasi eksternal yang digunakan antara lain adalah rapat, laporan, memo, dan lain-lain. Untuk komunikasi internal dilakukan kepada anggota yang terdapat dalam organisasi proyek. Bentuk komunikasi internal dibagi menjadi tiga, yang pertama adalah formal atau tidak formalnya komunikasi. Untuk komunikasi formal dilakukan melalui rapat dan laporan, sedangkan untuk komunikasi yang tidak formal dilakukan dengan memo serta media telekomunikasi elektronik seperti handphone (telepon genggam) dan email (surat elektronik).
Bentuk komunikasi internal yang kedua adalah tertulis atau tidak tertulisnya komunikasi. Untuk komunikasi tertulis dapat berupa memo atau surat pemberitahuan, sedangkan untuk komunikasi tidak tertulis adalah bentuk komunikasi yang langsung dilakukan kepada pihak terkait (tatapmuka) tanpa pemberitahuan sebelumnya. Dan bentuk komunikasi internal yang ketiga adalah komunikasi dilakukan secara vertical atau horizontal. Untuk komunikasi vertical merupakan instruksi seperti komunikasi project manager (PM) kepada site manager (SM), sedangkan untuk komunikasi horizontal merupakan koordinasi seperti komunikasi quality control (QC) dengan safety officer.
Informasi yang
terkandung dalam Rencana Manajemen Komunikasi (Communication Management Plan ),
antar lain :
- Kebutuhan-kebutuhan komunikasi stakeholders
- Informasi yang akan dikomunikasikan, termasuk formatnya, isinyadan level detailnya
- Orang yang bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang dimaksud
- Orang yang harus menerima informasi yang dimaksud
- Frekuensi/jadwal untuk menghasilkan informasi, misalkan mingguan, tiap tanggal 1, dst
- Metoda untuk mendapatkan informasi, seperti memo, email, telepon, dsb
- Metoda untuk memperbaharui rencana manajemen komunikasi sejalan dengan kemajuan dan pembangunan proyek
- Metoda untuk menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan di level bawah dilakukan mengingat pentingnya mendapatkan informasi proyek bagi orang yang tepat, pada waktu yang tepat dengan format yang padat informasi.
- Manajer proyek dan tim proyek harus dapat memutuskan carater baik untuk mendistribusikan informasiproyek.
Isu penting dalam
Distribusi Informasi:
- Penggunaan teknologi
- Cara formal atau informal
- Penanganan informasi yang sangat penting agar dapat didistribusikan dengan efektif dan tepat waktu
- Memilih media yang cocok untuk berkomunikasi
- Pemahaman akan teknik komunikasi individual atau berkelompok
- Teknik menyampaikan berita “buruk”
- Pengaturan jumlah jalur komunikasi
Informasi yang
terkandung didalamnya, antara lain :
4. Sumber Resiko dalam
suatu proyek TI
Data statistic memperlihatkan
bahwa lebih banyak proyek-proyek teknologi informasi yang menemui kegagalan dari
pada yang dipandang berhasil. Setidak-tidaknya ada 5 (lima) tipe kegagalan yang
mendominasi kasus-kasus pelaksanaan proyek, yaitu:
- Gagal dalam mencapai target yang diinginkan karena kesulitan dalam tahap implementasi.
- Kebutuhan akan biaya implementasi yang jauh lebih besar dari pada yang telah dianggarkan dan dialokasikan sebelumnya.
- Waktu implementasi yang jauh lebih lama dari pada yang direncanakan dan diperkirakan.
- Kinerja sistem yang secara teknis jauh dari
pada yang diharapkan.
- Sistem yang tidak kompatibel dengan pilihan
perangkat keras dan perangkat lunak yang ada.
Dalam salah satu teorinya
Warran Mc Farlan menyatakan bahwa paling tidak ada tiga dimensi yang secara langsung
berpengaruh terhadap tingkat resiko pelaksanaan proyek system informasi
(Applegate et.al., 1999):
- Ukuran dan Batasan
Proyek, dimana semakin besar
ukuran proyek akan semakin besar resiko yang harus dihadapi. Besarnya ukuran sebuah
proyek tidak saja ditentukan oleh banyaknya sumberdaya yang terlibat
(finansial, manusia, peralatan, dsb.), namun tergantung pula lama nya proyek tersebut
dilaksanakan (mulai dari tahap perencanaan sampai dengan implementasi).
- Penguasaan Teknologi, dimana semakin tinggi kompetensi dan keahlian para anggota proyek terhadap teknologi yang dipergunakan dalam proyek, akan semakin kecil resiko yang harus dihadapi. Pengalaman dalam mengerjakan penugasan sejenis merupakan salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh tim pelaksana proyek. Di sisilain, tingkat kecanggihan teknologi juga secara langsung mempengaruhi resiko proyek yang dilaksanakan. Dengan kata lain, semakin melibatkan teknologi tinggi (state-of-the-art) biasanya akan semakin meningkatkan resiko yang ada.
- Struktur Proyek, Merupakan dimensi yang paling kritikal, yang merupakan cirri khusus proyek-proyek system dan teknologi informasi. Sebuah proyek system informasi dikatakan memiliki struktur apabila target output yang ingin dihasilkan tidak berubah sejalan dengan dinamika lingkungan dimana sistemi nformasi tersebut berada. Sebaliknya, sebuah proyek system informasi dikatakan tidak memiliki struktur apabila target output yang ingin dihasilkan sangat bergantung dengan lingkungan dimana system informasi tersebut berada; sedikit perubahan pada komponen lingkungan, akan mengakibatkan perubahan pada beberapa aspek pelaksanaan proyek. Tentu saja semakin terstruktur sebuahproyek, akan semakin memperkecil resiko yang dihadapi.
. 5.Rangkuman
Materi 12 kelompok
Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat
mencapai tujuan-tujuan proyek. Fungsi dasar manajemen
proyek terdiri dari pengelolaan – pengelolaan lingkup kerja, biaya ,waktu, dan
mutu. Pengelolaan aspek-aspek tersebut dengan benar merupakan kunci keberhasilan
dalam penyelenggaraan suatu proyek.
Konteks manajemen proyek TI yaitu mengendalikan tiga aspek
dari proyek TI yakni produk yang dihasilkan, waktu, dan biaya. Produk yang
dihasilkan proyek TI dipatok mempunyai fitur sesuai rancangan, memenuhi batasan
performance yang telah ditetapkan dan mudah pemeliharaannya. “Proyek harus
diselesaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dengan tingkat
keberhasilan yang dapat ditolerir dan menghabiskan biaya sesuai dengan
anggaran.
Manajemen proyek
terdapat 5 grup proses :
- Inisisasi yaitu dilakukannya pendefinisian proyek
- Perencanaan Proyek yaitu mendefinisikan dan merinci tujuan proyek, serta merencanakan aktivitas aktivitas yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek itu sendiri dan sesuai batasan yang telah disepakati.
- Eksekusi yaitu mengintegrasikan semua sumber daya yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan proyek, dengan melaksanakan apa yang sudah direncanakan.
- Kontrol : mengukur dan memonitor secara berkala kemajuan proyek serta mengidentifikasi adanya penyelewengan pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
- Akhir melakukan formalisasi hasil proyek berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari proyek
Hubungan antara
Grup proses dan area Knowledge
Knowledge
berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam pengawasan grup
proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi
kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan
tugas knowledge ialah memonitor segala hal dari berbagai aspek yang
terjadi didalam grup proses
Manajemen
Integrasi Proyek mencakup proses-proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa
berbagai elemen dari proyek dikoordinasikan dengan benar. Ini meliputi membuat
pilihan antara tujuan dan alternatif untuk memenuhi atau melampaui
kebutuhan dan harapan stakeholder. Sementara semua proses manajemen proyek yang
integratif sampai batas tertentu, proses yang dijelaskan dalam bab ini
merupakan integratif yang utama
- Pembangunan Rencana Proyek - mengintegrasikan dan mengkoordinasikan semua rencana proyek agar konsisten, dokumen yang jelas.
- Pelaksanaan Rencana Proyek - melaksanakan rencana proyek dengan melakukan kegiatan yang termasuk didalamnya.
- Control Perubahan Terintegrasi - mengkoordinasikan perubahan di seluruh proyek.
Ruang lingkup
manajemen.
- Lingkungan Umum, meliputi ekonomi, politik, hukum, sosio cultural (budaya), teknologi, dimensi internasional (seperti globalisasi dan paham ekonomi), dan kondisi lingkungan alam.
- Lingkungan Khusus (Tugas), meliputi pemilik (stockholder), customer, klien, pemasok (suplier), pesaing, suplai tenaga kerja, badan pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
Lingkungan Dalam
(Internal) terdiri dari :
- Manusia (specialized dan manajerial personal).
- Financial (sumber, alokasi, dan contol dana).
- Fisik (gedung, kantor, dll).
- Sistem dan Teknologi.
- Sistem Nilai dan Budaya Organisasi.
Manajemen Waktu
adalah kemampuan untuk
mengalokasikan waktu dan sumber daya (yang terbatas) untuk mencapai tujuan yang
kita kehendaki. Untuk dapat memanajemen waktu yang tepat, kita harus cermat
dalam mengatur porsi baik untuk beribadah (untuk Tuhan), untuk diri sendiri,
untuk bekerja, bahkan untuk kegiatan sosial yang lain.
Untuk mengatur waktu kita dapat menggunakan cara – cara berikut :
Untuk mengatur waktu kita dapat menggunakan cara – cara berikut :
- Buatlah rencana harian .
- Diawali dengan menentukan prioritas a. Penting mendesak b. Penting tidak mendesak c. Mendesak tidak penting d. Tidak penting, tidak mendesak
- Batasi waktu setiap pekerjaan
- Gunakan kalender dan tulislah semua pekerjaan .
- Deadline
- Belajar berkata tidak.
- Tentukan target lebih awal.
- Atur reminder sebelumnya .
- Fokus .
Manajemen Biaya
adalah
sistem yang didesain untuk menyediakan informasi bagi manajemen untuk
pengidentifikasian peluang-peluang penyempurnaan, perencanaan strategi, dan
pembuatan keputusan operasional mengenai pengadaan dan penggunaan suber-sumber
yang diperlukan oleh organisasi. Sistem manajemen biaya terdiri atas semua
alat-alat, teknik-teknik, dan metode-metode yang secara bersama-sama membentuk
suatu sistem manajemen biaya. Sistem manajemen biaya terintegrasi menunjukkan
adanya saling hubungan dengan elemen-elemen sistem lainnya yaitu :
- Sistem desain dan pengembangan.
- Sistem pembelian dan produksi.
- Sistem pelayanan konsumen, dan,
- Sistem pemasaran dan distribusi.
Pengertian
Manajemen Kualitas
adalah sekumpulan kegiatan manajerial seperti
merencanakan kualitas, mengorganisasi kualitas, mengkoordinasi kualitas,
mengendalikan dan mengevaluasi kualitas yang dilakukan oleh setiap fungsi
manajemen yang ada dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja dalam artian
kualitas kerja. Sekumpulan kegiatan baru dapat dikatakan sebagai manajemen kualitas
bila manajemen puncak menjadikan kualitas sebagai sasaran dalam rencana bisnis
dan menjabarkannya dalam sasaran dan rencana tahunan yang tersosialisasi sampai
tingkat pengambil tindakan.
MSDM
adalah suatu ilmu atau
cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien
dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
(goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.[1]MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap
karyawan adalah manusia - bukan mesin -
dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.[butuh rujukan] Kajian
MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain.
Manajemen komunikasi
adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyaluntuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yangsama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan kontekssosialnya.
Komunikasi efektif adalah :
1. Pemberi dan penerima pesan berpandangan sama.
2. Pemberi dan penerima pesan dapat membuka percakapan selanjutnya.
3. Pemberi dan penerima pesan saling mengerti dan memahami.
4. Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.
2. Pemberi dan penerima pesan dapat membuka percakapan selanjutnya.
3. Pemberi dan penerima pesan saling mengerti dan memahami.
4. Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.
Manajemen resiko
adalah suatu sistem
pengawasan risiko dan perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan
usaha atau perorangan atas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu
risiko.
Manajemen Pengadaan
Manajemen Pengadaan
adalah proses –proses yang dilakukan
untuk mendapatkan barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar
organisasi yang “didukungnya”.
tahapan Manajemen Pengadaan
Tahapan Manajemen Pengadaan
Perencanaan pembelanjaan dan pengadaan,Proses menentukan apa yang dibutuhkan, kapan
dibutuhkan dan bagaimana proses pengadaannya. Dalam perencaan ini harus
diputuskan apa yang harus diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan
kerja yang harus dilakukan oleh distributor kelak.- Perencanaan kontrak kerja sama
- Proses menggambarkan kebutuhan produk atau servis yang diperlukan, yang digambarkan dalam RFP, kriteria evaluasi dan SOW.
- Permintaan respon dari distributor
- Proses memperoleh informasi, tanggapan, penawaran atau proposal dari penjual
- Memilih Distributor
- Proses memilih suplier yang paling potensial melalui proses analisis suplier potensial dan negosiasi
- Administrasi kontrak kerja sama.
- Formalisasi pernyataan kerja sama.
- Penutupan Kontrak
Rencana Manajemen Pengadaan (Rencana Pengadaan, Alat dan
Teknik)
Informasi yang terkandung di dalamnya :
- Tuntunan tipe kontrak yang akan digunakan dalam berbagai situasi.
- Template yang akan digunakan untuk dokumen-dokumen manajeman pengadaan ( mis RFP, SOW,dsb).
- Tuntunan untuk membuat struktur WBS bagi supplier
- Peran dan Tanggung jawab setiap anggota tim proyek.
- Tuntunan untuk menggunakan estimasi independen yang akan digunakan pada saat mengevaluasi penjual/distributor.
- Saran dalam mengelola multiple providers.
- Proses untuk koordinasi keputusan pengadaan.
- Hambatan dan asumsi berkaitan dengan pembelanjaan dan perolehan.
- Waktu terawal untuk belanja.
- Strategi menghambat resiko dalam pembelanjaan.
- Tuntunan untuk mengidentifikasi prequalified supplier.
l
Parameter pengadaan untuk menilai penjual dan
pengelolaan kontrak.
Alat dan Teknik Dalam Perencanaan Belanja dan Pengadaan
- Make or Buy Analysis
- Expert Judgement
- Types of Contract
- Procurement Management Plan
- Contract Statement of Work ( SOW)
Referensi :
http://dhedecrow.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-dan-jenis-resiko-dalam.html
wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36560/Manajemen-Pro-IT.pdf
http://alvian0612.blogspot.co.id/2011/11/project-human-resource-management.html
wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/36560/Manajemen-Pro-IT.pdf
http://alvian0612.blogspot.co.id/2011/11/project-human-resource-management.html
Komentar
Posting Komentar